Minggu, Juni 07, 2015

duit duit duit

Ada sedikit wejangan nih buat kita-kita. langsung aja dah
Namaku : UANG ( DUIT )
Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia.
Aku juga "bisa" merubah Perilaku, bahkan sifat Manusia' karena manusia mengidolakan aku.
Banyak orang merubah kepribadiannya,mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku! Aku tdk mengerti perbedaan orang saleh dan bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin dan terhormat atau terhina.
Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.
Aku juga bukan orang ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku.
Anak dan orangtua berselisih gara-gara aku.

Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku seperti Tuhan, bahkan kerap kali hamba-hamba Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan sudah pesan jangan jadi hamba uang..
Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?
Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.
Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda.

Kalau suatu hari anda dipanggil Tuhan, aku tidak akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa-dosa anda, anda harus menghadap sendiri kepada sang Pencipta lalu menerima penghakiman-NYA. Saat itu, Tuhan pasti akan hitung-hitungan dengann anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN aku dengan baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?
Ini informasi terakhirku:
AKU TIDAK ADA DI SURGA,
Jadi jangan cari aku disana.
Salam sayang,
Ttd
U A N G

Minggu, April 19, 2015

Elegi Hemostasis

Terkadang tangis tak selalu mengurai luka, ia juga mengisyaratkan bahagia dalam derai air mata. Seperti saat ini, kala kau hadir di tengah-tengah sepi. Menegaskan bahwa tak bisa melupakanmu bukan berarti aku tak bisa menemukan cinta yang baru. Sebab rindu ini bagai pualam, aku harus membiasakan ia tergesek beragam rasa agar tetap berkilau tak seragam. Agar hati tak berubah menjadi jeruji tanpa warna yang bergantian menghiasi. Cinta, hadirmu ada, menyajikan suatu karunia..

Aku jatuh cinta, kelip bintang dan terang bulan terasa biasa. Entahlah, mungkin mereka kalah meriah oleh hatiku yang kian merekah..

Melangkah..
Keluar dari peparumu yang menghimpit sesak, menyapu debu-debu masa lalu yang hinggap di sudut riak. Mendorongnya hingga kerongkongan, membereskan sisa janjimu yang masih menempel di perasaan. Bermuara pada mulut, mengumpulkan pahit, mengeja secara urut, membuang semua rasa sakit. Cuh! Ludah itu untukmu, dan semua masa laluku..

Berpindah..
Melawan arus rindu yang biasanya, mengalahkan keinginan untuk mencintaimu selamanya. Menggedor beribu pintu, menawarkan cinta yang baru. Bersiap untuk berjuta kenyamanan yang hadir saat dipersilakan, berpeluk kembali pada setiap kecewa yang jatuh saat penolakan. Tak masalah. Bagiku itu lebih terpuji daripada hidup di hatimu lagi. Sebab kini malamku, bukan lagi tentang kamu..

Singgah..
Ke tiap hati dengan semangat yang membuncah. Mencari yang paling tepat, kadang terlalu jauh mencari hingga melupa hati yang paling dekat. Menyusuri ruang penasaran terbaik, berpasrah akan kembalinya perasaan yang di bolak-balik. Berputar hebat merotasi waktu sebab telah datang pesona gugup menunggu hadir sebuah temu. Memberi kejutan yang menyenangkan, memberi pelukan yang menenangkan. Mengakhiri dengan kecup, menegaskan masa lalu telah ku tutup..

Sampai..

Menetap dengan indah.
Pada satu hati. Di satu cinta yang mendiami. Setia pada pilihan, walau jauh dari kesempurnaan. Sebab bahagia itu diciptakan bukan ditemukan. Bertanggung jawab secara adil pada setiap keping hatinya yang aku ambil. Bertanggung jawab secara penuh agar hubungan tetap utuh. Menjadi satu-satunya alasan cinta yang jatuh tanpa memaksa harapan lain harus runtuh. Menjagamu, tetap utuh di pelukanku, hingga terlepas oleh kehendak waktu..

Karena kamu kini adalah kamu, bukan lagi tentang dia..

wirasetianagara@gmail.com

Rabu, April 15, 2015

Dispersi Kardiomiopati

maaf, bahwa melupakanmu aku belum bisa dan hatiku masih saja mengeja namamu sebagai satu-satunya rasa..

Denganmu, jatuh cinta adalah patah hati paling sengaja..

Detik memaksa ingatan untuk bertanya. Menagih candu yang dulu begitu mudah aku menerima, kini kabarmu hanya rintihan duka yang menyimpul di batas hampa. Memukul kepalaku, lebam jiwaku. Ingin aku pergi mencintai ribuan hati, tapi semua tentangmu masih saja mengitari. Bayangkan; Betapa menyedihkan mencintai tanpa kerelaan, sehingga lebih baik aku menikmati sakit hingga batas perpisahan.

Denganmu, jatuh cinta adalah kematian yang tinggal menunggu waktu..

Sekarang senja hanya menyajikan rona derita, membiaskan warna tanpa cerita. Terseret aku memendam lara pada kebisuan dengan air mata bermekaran. Aku masih bisa, aku masih kuat mencintaimu walau sudah sangat jelas yang kau pilih bukan aku. Bahkan kesibukanku masih saja merajut rindu dan memintal doa untuk  kau kenakan, menjagamu tetap hangat walau dari kejauhan. Dengan sangat sadar dan mengerti, pelukannya lebih istimewa dan bukan sekedar mimpi..

Denganmu, jatuh cinta adalah bahagia yang manisnya terpaksa..

Aku mendambamu bagai deru angin yang mengeringkan keringat, nikmati saja kesegarannya biar jemari pasanganmu yang menjadi sapu tangannya. Remuk jantungku, anggaplah biasa. Namun jika sampai hilang lingkar peluknya, berdebar dan khawatirlah. Sebab dia bukan aku, yang dengan sangat sadar melukai diri untuk tetap mencintaimu..

Sehat-sehatlah selalu, makan teratur dan tersenyumlah untuk geliat manja di dalam perutmu. Rumahmu akan dihinggapi malaikat, sambutlah dengan suka cita dan rayakan dengan meriahnya doa. Bahagiakan dia seperti pasanganmu membahagiakanmu, ajari dia cara tertawa seindah sungging senyumanmu. Kelak aku akan menghampiri dia, bercerita tentang betapa susahnya aku mendapatkanmu..

Karena,
Denganmu, jatuh cinta adalah keikhlasan terpenjara walau kepadaku yang kau sajikan hanya duka lara..


wirasetianagara@gmail.com
Follow @wiranagara

Minggu, April 12, 2015

K.I.T.A

Sebelum hadir kata kenyamanan, pastikan itu cinta bukan cuma penasaran belaka. Karena sering kita melihat hati-hati yang patah sebelum cinta benar-benar merekah. Semua itu berujung pada saling menyalahkan dan saling mencaci satu sama lain. Hingga akhirnya tak pernah ada lagi saling sapa akibat kegagalan menanggapi rasa.......

Jatuh cinta tak pernah bisa dikatakan biasa. Ada rindu yang selalu jatuh di terik sepi yang lupa berteduh. Ada bosan yang selalu tertolak di tiap angan yang begitu menginginkan. Serta, ada sakit yang tak akan pernah membekas di tiap hati yang selalu ikhlas.

Iya, maaf.
Kata sederhana yang selalu menjadi juara. Begitu mudah diberikan, begitu cepat dilupakan. Berikut semua penjelasan tanpa henti tentang berhenti menyakiti hingga janji setia sampai mati. Beserta pelukan hangat sehabis pertengkaran dan bisikan sayang yang begitu menenangkan. Kemudian, lupa akan luka. Hilang akan benci.

Perlahan.
Pun.
Berganti.

Lepas genggaman, cinta terbunuh pelan-pelan. Terutama, tentang kita. Sesederhana aku mencintaimu, serumit itu kau mencintainya. Sesederhana aku ingin membahagiakanmu, serumit itu kau bahagia dengannya.

Kau, adalah nama dalam doa yang selalu kubicarakan dengan Tuhan. Sebelum akhirnya aku sadar, satu huruf terucap dariku pun tak pernah kau dengar. Namun ingat, pada kehilanganmu aku berpesan JANGAN MENCARIKU! Tapi tanyakan pada perasaan, adakah aku di masa depanmu?

"Karena kita, adalah satu ragu yang mengumpul untuk saling menjauhi
Kita, adalah dua hati yang sudah enggan bertegur harap dalam janji
Kita, adalah tiga kata ‘Aku Sayang Kamu’ yang membisu dalam sepi
dan
K.I.T.A, adalah empat huruf yang tak bisa dipersatukan kembali.."


wirasetianagara@gmail.com

Deteorisasi Hepatalgia

Ada denyut sesak saat mendengar kabarmu sekarang, bahwa kau telah menemukan seseorang, dan bersamanya kalian saling mengikat sayang. Kau mengabariku untuk datang, berkunjung pada singgasana yang membuat kalian menjadi raja dan ratu semalam. Aku terdiam, seperti yang selalu kau lakukan dulu saat aku mengungkapkan rasa padamu. Bahwa sesungguhnya aku tidak terima atas segala bahagiamu, karena aku selalu yakin aku yang paling bisa membahagiakanmu...

Namun terlambat, padanya cintamu telah tertambat. Kau tak pernah memberikan kesempatan, menjadikanku teman cerita sudah cukup membuatmu nyaman. Sedetik saja sungguh ingin aku memilikimu, walau tak selamanya, paling tidak bisa mewarnai setiap cerita. Karena kini tentangmu hanyalah perih, dan penyesalan yang terucap lirih. Isi kepalaku masih saja tentangmu, namun ketiadaanku di hatimu membuatnya pilu. Satu hal yang masih membuatku tersenyum adalah anugerah kehormatan yang kau berikan atas hancurnya segala perasaan..

Namun tersenyum, hanya kamuflase kesedihan dari sakit yang begitu ranum..

Ditemani kepulan penyesalan dari rokok yang aku bakar dengan kecemburuan, aku merayakan kepergianmu bersama air mata yang merintik bersamaan. Di tempat berbeda kita pun bercerita, kau dan dia berpelukan dalam ikatan pernikahan, aku disini berpelukan dengan kesendirian. Membanting waktu ribuan kali, tak kembali. Cintamu resmi dia miliki, dengan segala ucapan selamat yang mengiringi kalian dalam janji suci..

Namun terserah, mimpiku tentangmu telah berubah..

Aku adalah secangkir teh yang kau lewatkan di lain meja, yang tak teraduk menjadi dingin dalam hambar yang sempurna. Terlalu sering kau lupa, sering pula kau jadikan bahan bercanda, yang akhirnya kau hubungi saat tangismu mendera. Untukmu, aku lakukan semua. Sebelum akhirnya menghilang ditelan diam, mulutmu hanya berbicara tentang lain pertemuan, padahal di depanmu aku melebarkan telinga menunggu jawaban. Terkumpul kekecewaan, kau semakin tak wajar membicarakan orang lain di depan hati yang jelas-jelas mendamba kepastian.

Tak perlu kau pikirkan perasaan orang lain, terlihat jelas bahagiamu terlalu egois untuk dibagi. Aku pun tak terima jika nantinya aku hidup dengan seorang pematah janji; Maka bersenang-senanglah dengan dia yang kau pilih untuk menemanimu sampai tua, hingga suatu hari nanti mendengar namaku akan membuatmu terbunuh tepat di dada. Penyesalan akan menggerogoti perasaanmu, ucapan maaf akan kau teriakan dalam setiap doa, dan tangisan akan menyelimuti setiap malammu penuh nelangsa.

Namun sia-sia, di hari itu rasaku padamu telah tiada..

Sebab aku memutuskan pergi, karena ternyata hatiku terlalu mulia untuk kau tinggali. Dan bila nantinya hatimu diselimuti kerinduan, menangislah karena kau telah kulupakan..


wirasetianagara@gmail.com
Follow @wiranagara

Minggu, Maret 22, 2015

masih tentang cinta

Ya kembali kita ngebahas CINTA kalimat yang satu ini emang gak ada abisnya buat dibahas, oke langsung aja deh.

Cinta itu laksana ombak
tak pernah takut membentur karang
meski pecah sesaat tersentak
ia akan kembali membentuk gelombang

begitu pula indah kasih bermakna
akan tetap abadi selamanya
walau mungkin tak pernah teraih asa

cinta terlahir tak pernah mati
tak akan terkikis habis meski hati terlukai
walau ada saatnya mengering dan layu
pasti akan selalu tumbuh tunas baru

cinta itu ungkapan rasa beralaskan ketulusan
tak pernah menuntut kecuali melepaskan
terwujud dalam keinginan membahagiakan
menebar auranya walau di hati tersimpan

cinta berarti membebaskan
karena kasih memberi kesempatan
tiada terbersit kepentingan diri
senantiasa mengalir sealur naluri

mengasihi berarti melindungi
tak ingin sesama insan tersakiti
kerelaan berkorban niscaya pasti

cinta itu ibarat mentari
setiap saat memberi kehidupan
tiada pernah berharap tuk kembali
demi semesta penuh keindahan



SUMBER:    http://bit.ly/1vjHWmn